PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bernapas adalah proses menghirup oksigen dan
mengeluarkan karbon dioksida. Oksegien tersebut digunakan dalam perombakan
sari-sari makan menjadi energi.
Pada
hewan-hewan tertentu memiliki alat pernapasan alat pernapasan tertentu sesuai
dengan perkembangan struktur tubuh dan tempat hidupnya. Mamalia, reptile, dan
amphibia memiliki saluran pernapasan berupa paru-paru. Cacing dan amphibia
mwmiliki kulit yang berfungsi juga sebagai tempat pertukaran gas. Ikan
menggunakan system insang.sebagian besar Anthropoda , terutama serangga, telah
memiliki system saluran pernapasan. Meskipun demikian, terdapat kelebihan dan
kekurangan pada setiap mekanisme pernapasan yang didmiliki oleh setiap makhluk.
Pernapasan
pada tumbuhan sama dengan pernapasan pada kelompok hewan atau makhluk hidup
lainnya hanya saja tumbuhan tidak memiliki alat/organ khusus untuk menghirup
udara pernapasan. Pernapasan sejatinya dilakukan oleh sel, sedang alat-alat
pernapasan akan menghirup udara untuk memasukkan oksigen ke dalam tubuh. Udara
pernapasan diperoleh tumbuhan terjadi secara difusi pasif yaitu tanpa dibantu
gerakan otot seperti pada kebanyakan hewan
Sedangkan system pernapasan pada manusia meliputi
berbagai organ pernapasan. Jalur pernapasan pada manusia yaitu rongga hidung –
faring – trakea -bronkus - bronkiolus - alveolus – sel-sel tubuh.
B. Rumusan Masalah
1.
bagaimana mekanisme sistem pernapasan pada manusia, hewan, dan tumbuhan ?
2.
bagaimana sistem pernapasan pada manusia, hewan, dan tumbuhan?
C. Tujuan
1. Mengetahui mekanisme sistem
pernapasan pada manusia,hewan, dan tumbuhan.
2. Memahami
sistem pernapasan pada manusia,hewan, dan tumbuhan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Sistem pernapasan manusia
Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem menghirup
oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses
pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan
diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Alat-alat pernapasan berfungsi
memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung
karbon dioksida dan uap air.
Berikut
adalah bagian-bagian organ alat pernapasan pada manusia.
a. Hidung (Cavum
Nasalis)
Selain
sebagai salah satu organ alat pernapasan manusia, hidung juga berfungsi sebagai
salah satu dari 5 indera. Hidung berfungsi sebagai alat untuk menghirup udara,
penyaring udara yang akan masuk ke paru-paru, dan sebagai indera penciuman.
b. Tekak (Faring)
Faring
merupakan persimpangan antara rongga hidung ke tenggorokan (saluran pernapasan)
dan rongga mulut ke kerongkongan (saluran pencernaan). Pada bagian belakang
faring terdapat laring. Laring disebut pula pangkal tenggorok. Pada laring
terdapat pita suara dan epiglotis atau katup pangkal tenggorokan. Pada waktu
menelan makanan epiglotis menutupi laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam
tenggorokan. Sebaliknya pada waktu bernapas epiglotis akan membuka sehingga udara
masuk ke dalam laring kemudian menuju tenggorokan.
c.
Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan
berbentuk seperti pipa dengan panjang kurang lebih 10 cm. Di paru-paru trakea
bercabang dua membentuk bronkus. Dinding tenggorokan terdiri atas tiga lapisan
berikut.
- Lapisan
paling luar terdiri atas jaringan ikat.
- Lapisan
tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun
atas 16–20 cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C. Bagian belakang
cincin tulang rawan ini tidak tersambung dan
menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka.
- Lapisan
terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang menghasilkan banyak
lendir. Lendir ini berfungsi menangkap debu dan mikroorganisme yang masuk
saat menghirup udara.
Selanjutnya,
debu dan mikroorganisme tersebut didorong oleh gerakan silia menuju bagian
belakang mulut.
d. Bronkus
Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Trakea bercabang lagi menjadi dua, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri.
Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Trakea bercabang lagi menjadi dua, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri.
e.Bronkiolus
Bronchiolus berfungsi sebagai saluran udara pernafasan dari bronchus menuju ke gelembung – gelembung alveolus. Struktur dari bronchiolus hampir mirip dengan struktur yang menyusun bronchus tapi epitelium bersilianya mengalami modifikasi menjadi sisik.
Bronchiolus berfungsi sebagai saluran udara pernafasan dari bronchus menuju ke gelembung – gelembung alveolus. Struktur dari bronchiolus hampir mirip dengan struktur yang menyusun bronchus tapi epitelium bersilianya mengalami modifikasi menjadi sisik.
f. Alveolus
Alveolus mempunyai struktur seperti sarang lebah. Di alveolus inilah terjadi pertukaran gas antaraudara dan darah. Luas permukaan alveolus pada orang dewasa bisa mencapai antara 97 sampai 194 m2. Akhirnya, debu dan mikroorganisme tersebut dikeluarkan dengan cara batuk. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk bersama udara pernapasan.
Alveolus mempunyai struktur seperti sarang lebah. Di alveolus inilah terjadi pertukaran gas antaraudara dan darah. Luas permukaan alveolus pada orang dewasa bisa mencapai antara 97 sampai 194 m2. Akhirnya, debu dan mikroorganisme tersebut dikeluarkan dengan cara batuk. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk bersama udara pernapasan.
g.
Paru-paru
Paru-paru
terletak di dalam rongga dada. Rongga dada dan perut dibatasi oleh siuatu sekat
disebut diafragma. Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kanan dan paru-paru
kiri. Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir atas,
gelambir tengah dan gelambir bawah. Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua
gelambir yaitu gelambir atas dan gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh
suatu selaput paru-paru (pleura). Kapasitas maksimal paru-paru berkisar sekitar 3,5 liter.
Udara
yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan biasa disebut udara
pernapasan (udara tidal). Volume udara pernapasan pada orang dewasa lebih
kurang 500 nl. Setelah kita melakukan inspirasi biasa, kita masih bisa menarik
napas sedalam-dalamnya. Udara yang dapat masuk setelah mengadakan inspirasi
biasa disebut udara komplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Setelah kita melakukan ekspirasi biasa, kita masih bisa menghembuskan napas sekuat-kuatnya. Udara yang dapat dikeluarkan setelah ekspirasi biasa disebut udara suplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Setelah kita melakukan ekspirasi biasa, kita masih bisa menghembuskan napas sekuat-kuatnya. Udara yang dapat dikeluarkan setelah ekspirasi biasa disebut udara suplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Walaupun
kita mengeluarkan napas dari paru-paru dengan sekuat-kuatnya ternyata dalam
paru-paru masih ada udara disebut udara residu. Volume udara residu lebih
kurang 1500 ml. Jumlah volume udara pernapasan, udara komplementer, dan udara
suplementer disebut kapasitas vital paru-paru.
2. Proses Pernapasan Manusia
Urutan
saluran pernapasan adalah sebagai berikut: rongga hidung > faring >
trakea >bronkus > paru-paru (bronkiolus dan alveolus).
Proses
pernapasan pada manusia dimulai dari hidung. Udara yang diisap pada waktu
menarik nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui lubang hidung (nares)
kiri dan kanan selain melalui mulut. Pada saat masuk, udara disaring oleh bulu
hidung yang terdapat di bagian dalam lubang hidung.
Pada
waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi. Semula kedudukan diafragma
melengkung keatas sekarang menjadi lurus sehingga rongga dada menjadi
mengembang. Hal ini disebut pernapasan perut. Bersamaan dengan kontraksi otot
diafragma, otot-otot tulang rusuk juga berkontraksi sehingga rongga dada
mengembang. Hal ini disebut pernapasan dada.
Akibat
mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada menjadi berkurang,
sehingga udara dari luar masuk melalui hidung selanjutnya melalui saluran
pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam paru-paru, sehingga paru-paru
mengembang.
Setelah
melewati rongga hidung, udara masuk ke kerongkongan bagian atas (naro-pharinx)
lalu kebawah untuk selanjutnya masuk tenggorokan (larynx).
Setelah
melalui tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok atau trachea, dari
sana diteruskan ke saluran yang bernama bronchus atau bronkus. Saluran
bronkus ini terdiri dari beberapa tingkat percabangan dan akhirnya berhubungan
di alveolus di paru-paru.
Udara
yang diserap melalui alveoliakan masuk ke dalam kapiler yang selanjutnya
dialirkan ke vena pulmonalis atau pembuluh balik paru-paru. Gas oksigen
diambil oleh darah. Dari sana darah akan dialirkan ke serambi kiri jantung dan
seterusnya.
Selanjutnya
udara yang mengandung gas karbon dioksida akan dikeluarkan melalui hidung
kembali. Pengeluaran napas disebabkan karena melemasnya otot diafragma dan
otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan berkontraksinya otot perut. Diafragma
menjadi melengkung ke atas, tulang-tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke
arah dalam, akibatnya rongga dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada
naik. Dengan naiknya tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru
keluar melewati saluran pernapasan.
Ringkasan
jalannya Udara Pernapasan:
- Udara
masuk melalui lubang hidung
- melewati
nasofaring
- melewati
oral farink
- melewati
glotis
- masuk
ke trakea
- masuk
ke percabangan trakea yang disebut bronchus
- masuk
ke percabangan bronchus yang disebut bronchiolus
- udara
berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus
(jamak: alveoli)
3. Jenis-Jenis Pernapasan Pada Manusia
Jenis-jenis
pernapasan pada manusia dibagi menjadi dua jenis. Yaitu pernapasan dada dan
pernapasan perut.
a. Pernapasan Dada
Pernapasan
dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya
dapat dibedakan sebagai berikut.
- Fase
inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga
rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih
kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen
masuk.
- Fase
ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara
tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk
sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam
rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara
dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:
Otot
antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi -->
tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang -->
tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara
luar --> udara luar masuk ke paru-paru.
Mekanisme
ekspirasi pernapasan dada adalah sebagai berikut
Otot
antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru
menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan
tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
b. Pernapasan Perut
Pernapasan
perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat
dibedakan sebagai berikut.
- Fase
inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga
dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil
daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
- Fase
ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa
ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga
dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada
menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga
dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Mekanisme
inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
sekat
rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi
mendatar --> paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih
kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara masuk
Mekanisme
ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
otot
diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung -->
paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan
tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
B. Sistem Pernapasan pada Hewan
1. Sistem
pernafasan pada ikan (pisces)
Alat pemapasan pisces (ikan)
umumnya berupa insang yang berjumlah empat pasang. Letaknya di samping kiri dan
kanan kepala. Masing-masing memiliki banyak lembaran yang diselubungi oleh
jaringan epitel dengan banyak anyaman pembuluh darah kapiler. Permukaan insang
sangat lebar, terutama pada ikan yang aktif bergerak. Gerakan cepat itu meningkatkan kecepatan
aliran air pada insang.
Insang memiliki struktur yang baik untuk mengarahkan aliran air dan darah dalam pertemuan/kontak yang sangat dekat. Pertukaran gas secara efisien terjadi ketika air mengalir melalui lembaran insang dan darah yang berada di permukaan insang mengalir dengan arah yang berlawanan (countercurrent). Dengan cara demikian, sekitar 80—90% oksigen sangat efisien masuk ke aliran darah. Pada ikan bertulang keras, misalnya ikan mas, insang dilindungi oleh tutup insang. Sebaliknya, ikan bertulang rawan, misalnya hiu. Tidak memiliki tutup insang.
Mekanisme pernapasan pada ikan melalui fase inspirasi dan fase ekspirasi. Fase inspirasi adalah fase pemasukan air ke dalam rongga mulut. Penutup insang menyamping, tetapi celah belakang masih tertutup selaput sehingga rongga mulut membesar. Keadaan ini menyebabkan tekanan udara dalam rongga mulut lebih kecil daripada tekanan udara di luar. Kemudian, bersamaan dengan membukanya celah mulut, air masuk ke dalam rongga mulut. Fase ekspirasi ialah fase pengikatan O2 dan air dan pelepasan CO2 dan dalam tubuh. Setelah rongga mulut penuh berisi air, celah mulut tertutup, dan celah insang membuka. Bersamaan dengan itu air didorong melewati lembaran insang sehingga terjadi pertukaran gas. Darah di dalam pembuluh kapiler selaput insang melepaskan CO2, ke dalam air dan mengikat O2 dan air. Sebagian besar jenis ikan memiliki organ gelembung renang yang mempunyai dua macam fungsi, yaitu untuk mengatur berat tubuh agar dapat naik turun di dalam air dan sebagai tempat cadangan oksigen.Beberapa jenis ikan, misalnya ikan gabus, ikan lele, ikan betok, dan ikan gurami, mempunyai alat bantu pernapasan yang disebut labirin.Labirin adalah lipatan-lipatan yang tidak teratur sebagai perluasan rongga insang untuk menyimpan udara. Dengan memiliki labirin, ikan dapat hidup di dalam air yang berkadar oksigen rendah, misalnya pada lingkungan berlumpur.
Ada juga beberapa jenis ikan yang bernapas dengan paru-paru. Misalnya, ikan paru-paru australia(Neoceratodus sp.), ikan paru-paru afrika (Protopterus sp.), dan ikan paru-paru amerika selatan (Lepidosiren sp.). Ikan ini memiliki sebuah atau sepasang gelembung udara yang digunakan sebagai paru-paru, disebut pulmosis.
Insang memiliki struktur yang baik untuk mengarahkan aliran air dan darah dalam pertemuan/kontak yang sangat dekat. Pertukaran gas secara efisien terjadi ketika air mengalir melalui lembaran insang dan darah yang berada di permukaan insang mengalir dengan arah yang berlawanan (countercurrent). Dengan cara demikian, sekitar 80—90% oksigen sangat efisien masuk ke aliran darah. Pada ikan bertulang keras, misalnya ikan mas, insang dilindungi oleh tutup insang. Sebaliknya, ikan bertulang rawan, misalnya hiu. Tidak memiliki tutup insang.
Mekanisme pernapasan pada ikan melalui fase inspirasi dan fase ekspirasi. Fase inspirasi adalah fase pemasukan air ke dalam rongga mulut. Penutup insang menyamping, tetapi celah belakang masih tertutup selaput sehingga rongga mulut membesar. Keadaan ini menyebabkan tekanan udara dalam rongga mulut lebih kecil daripada tekanan udara di luar. Kemudian, bersamaan dengan membukanya celah mulut, air masuk ke dalam rongga mulut. Fase ekspirasi ialah fase pengikatan O2 dan air dan pelepasan CO2 dan dalam tubuh. Setelah rongga mulut penuh berisi air, celah mulut tertutup, dan celah insang membuka. Bersamaan dengan itu air didorong melewati lembaran insang sehingga terjadi pertukaran gas. Darah di dalam pembuluh kapiler selaput insang melepaskan CO2, ke dalam air dan mengikat O2 dan air. Sebagian besar jenis ikan memiliki organ gelembung renang yang mempunyai dua macam fungsi, yaitu untuk mengatur berat tubuh agar dapat naik turun di dalam air dan sebagai tempat cadangan oksigen.Beberapa jenis ikan, misalnya ikan gabus, ikan lele, ikan betok, dan ikan gurami, mempunyai alat bantu pernapasan yang disebut labirin.Labirin adalah lipatan-lipatan yang tidak teratur sebagai perluasan rongga insang untuk menyimpan udara. Dengan memiliki labirin, ikan dapat hidup di dalam air yang berkadar oksigen rendah, misalnya pada lingkungan berlumpur.
Ada juga beberapa jenis ikan yang bernapas dengan paru-paru. Misalnya, ikan paru-paru australia(Neoceratodus sp.), ikan paru-paru afrika (Protopterus sp.), dan ikan paru-paru amerika selatan (Lepidosiren sp.). Ikan ini memiliki sebuah atau sepasang gelembung udara yang digunakan sebagai paru-paru, disebut pulmosis.
2. Sistem pernafasan pada burung (aves)
Alat-alat
pernapasan pada aves (burung) terdin atas lubang hidung, batang tenggorok (trakea), cabang batang tenggorok (bronkus),dan paru-paru. Udara masuk
melalui lubang hidung, kemudian ke batang tenggorok, cabang batang tenggorok,
dan akhirnya masuk ke dalam paru-paru. Di dalam paru-paru terdapat gelembung
paru-paru (alveolus), tempat
terjadinya pertukaran gas. Di bagian bawah trakea terdapat alat suara
yang disebut siring. Udara bertekanan tinggi yang melalui siring akan
menggetarkan selaput suara di dalamnya dan menghasilkan bunyi.
Pada
umumnya burung yang dapat terbang memiliki alat bantu pernapasan berupa
pundi-pundi udara. Sembilan buah pundi-pundi udara itu adalah sebagai berikut:
• Sepasang
pundi-pundi udara di leher;
• Sepasang pundi-pundi udara di dada bagian depan;
• Sepasang pundi-pundi udara di perut;
• Sepasang pundi-pundi udara di dada bagian belakang;
• Sebuah pundi-pundi udara diantara tulang selangka yang bercabang-cabang membentuk pundi-pundi udara antartulang selangka.
• Sepasang pundi-pundi udara di dada bagian depan;
• Sepasang pundi-pundi udara di perut;
• Sepasang pundi-pundi udara di dada bagian belakang;
• Sebuah pundi-pundi udara diantara tulang selangka yang bercabang-cabang membentuk pundi-pundi udara antartulang selangka.
Pundi-pundi udara
pada burung berfungsi untuk membantu pernapasan padawaktu terbang,
mengatur berat jenis tubuh, dan memperkeras suara yang dihasilkan oleh siring.
Pundi-pundi
udara dapat mengatur berat jenis tubuh burung. Hal itu dilakukan dengan cara
mengisi atau mengosongkan pundi-pundi udara. Pundi-pundi udara yang berisi
udara menyebabkan berat jenis tubuh Secara keseluruhan menurun sehingga
membantu dan memudahkan burung untuk terbang. Sebaliknya, apabilah pundi-pundi
udara kosong, berat jenis tubuhnya akan naik.
Pada
waktu burung mengepakkan sayapnya untuk terbang, pengambilan oksigen melalui
hidung mengalami hambatan karena kontraksi otot-otot dada menekan paru-paru dan
menghambat masuknya udara ke dalam paru-paru. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen
pada waktu terbang, burung menggunakan cadangan udara yang ada di dalam
pundi-pundi udara. Selanjutnya, udara tersebut masuk ke dalam paru-paru. Di
dalam paru-paru terjadi pertukaran gas. Oksigen diikat óleh darah, kemudian
diedarkan ke seluruh tubuh untuk proses
oksidási. Karbon dioksida dari darah dilepaskan, kemudian dibuang ke
luar tubuh melalui hidung. Burung setelah terbang beberapa saat akan
menghabiskan udara yang tersimpan dàlam pundi-pundi untuk bernapas. Pundi-pundi
udara akan diisi kembali ketika burung hinggap di atas pohon atau melayang di
udara tanpa mengepakkan sayapnya.
3. Sistem Pernafasan Pada Reptil
Sistèm
pernapasan pada reptilia mirip dengan sistem pernapasan pada burung. Alat-alat
pernapasan pada reptilia terdiri atas lubang hidung, batang tenggorok, dan
paru-paru. Fase pemasukan udara
(inspirasi)danfase pengeluaran
udara (ekspirasi) pada reptilia terjadi melalui mekanisme pernapasan
yang sama dengan mamalia.
Beberapa jenis reptilia yang hidup di air, misalnya buaya, memiliki katup pada lubang hidung, batang tenggorok, dan kerongkongannya. Dengan demikian, ketika buaya menyelam, air tidak dapat masuk ke saluran pernapasan dan saluran pencernaan.
4. Sistem Pernafasan Pada Mamalia
Mamalia bernapas menggunakan
paru-paru. Gas oksigen masuk ke dalam tubuh melalui lubang hidung → faring →
laring → trakea → bronkus → paru-paru. Kemudian gas O2 dari paru-paru diangkut
darah ke jantung. Dari jantung, gas O2 diedarkan ke seluruh jaringan tubuh oleh
darah. Dari jaringan tubuh, gas CO2 diangkut menuju jantung → paru-paru, dan
keluar melalui organ-organ yang sama pula.
5. Sistem Pernafasan Pada Katak (Amfiibi)
tubuh.
Seiring dengan proses metamorfosis,
alat pemapasan pada katak juga mengalami perubahan. Setelah menetas, berudu
katak bemapas dengan dua pasang insang luar.
Beberapa saat kemudian, terbentuk pasangan insang yang ketiga, sedangkan dua pasang yang lain menjadi bertambah besar. Lembaran-lembaran insang tersebut selalu bergetar sehingga air di sekelilingnya selalu berganti. Oksigen yang terlarut dalam air di sekeliling insang berdifusi masuk ke dalam pembuluh kapiler darah pada insang. Selanjutnya, celah-celah insang terbentuk di antara lengkung- lengkung insang bersamaan dengan terbentuknya mata pada waktu berudu berumur sekitar enam sampai sembilan hari.
Kemudian, insang luar segera menunjukkan tanda-tanda mengerut bersamaan dengan terbentuknya insang dalam. Pada umur 12 hari, terbentuklah penutup insang (operkulum) dan lipatan kulit di depan insang pada kedua sisi. Seiring dengan proses metamorfosis katak, insang dalam kemudian menghilang dan berubah menjadi paru-paru. Setelah berudu menjadi katak dewasa, pernapasan dilakukan melalui paru-paru, kulit, dan selaput rongga mulut. Pernapasan melalui paru-paru bagi amfibi merupakan pemapasan yang utama. Pernapasan melalui paru-paru dimulai ketika katak mengisi rongga mulutnya dengan udara, kemudian menutup lubang hidungnya sebelah dalam.
Hal ini mengakibatkan udara dan rongga mulut terdorong masuk ke dalam paru-paru. Pernapasan melalui kulit dilakukan katak pada saat di dalam air ataupun di darat. Pernapasan ini dapat terjadi karena kulit katak yang tipis itu banyak mengandung kapiler darah dan perkembangan sistem pernapasan insang luar. Kulit tubuh katak yang selalu dijaga agar tetap lembap atau basah itu memudahkan oksigen yang berada di luar tubuh untuk berdifusi ke dalam pembuluh kapiler darah Agar kulit selalu lembap atau basah, katak memilih habitat di sekitar kolam, rawa, sungai, dan sawah.
Selaput rongga mulut katak juga digunakan untuk bemapas. Ketika katak mengisi rongga mulutnya dengan udara, oksigen yang terkandung dalam udara berdifusi melalui selaput rongga mulut. Selanjutnya, oksigen tersebut diikat oleh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh katak.
C. Alat Pernapasan pada Tumbuhan
Dalam ilmu Biologi dikenal
istilah Respirasi. Istilah ini mengacu pada suatu proses mobilisasi
energi yang dilakukan jasad hidup melalui pemecahan senyawa berenergi tinggi
untuk digunakan dalam menjalankan fungsi hidup. Sementara itu, dalam pengertian
kegiatan kehidupan sehari-hari, respirasi dapat disamakan dengan pernapasan.
Namun, istilah respirasi mencakup
proses-proses yang juga tidak tercakup pada istilah pernapasan. Respirasi
terjadi pada semua tingkatan organisme hidup, mulai dari individu hingga satuan
terkecil, sel. Apabila pernapasan biasanya diasosiasikan dengan penggunaan
oksigen sebagai senyawa pemecah, respirasi tidak selalu melibatkan
oksigen.
a. Pernapasan pada Tumbuhan
Seperti halnya makhluk hidup lainnya,
tumbuhan juga melakukan peristiwa pernapasan. Pernapasan pada tumbuhan sama
dengan pernapasan pada kelompok hewan atau makhluk hidup lainnya hanya saja
tumbuhan tidak memiliki alat/organ khusus untuk menghirup udara pernapasan.
Pernapasan sejatinya dilakukan oleh sel, sedang alat-alat pernapasan akan
menghirup udara untuk memasukkan oksigen ke dalam tubuh. Udara pernapasan
diperoleh tumbuhan terjadi secara difusi pasif yaitu tanpa dibantu gerakan otot
seperti pada kebanyakan hewan.
b. Tahap Pernapasan pada Tumbuhan
Pada tumbuhan, proses pernapasan meliputi 2
tahap, yaitu:
- Pertukaran gas adalah proses pengambilan oksigen dan
pengeluaran karbon dioksida melalui alat pernapasan tumbuhan.
- Respirasi sel adalah penguraian senyawa kompleks
menjadi senyawa lebih sederhana dengan membebaskan energi.
Mitokondria adalah tempat di mana fungsi
respirasi pada makhluk hidup berlangsung. Senyawa kompleksnya dapat berupa
karbohidrat, lemak, dan protein. Energi yang didapatkan dari proses respirasi
digunakan untuk aktifitas metabolisme tubuh tumbuhan.
Berdasarkan ada tidaknya oksigen, ada
2 macam respirasi, yaitu:
- Respirasi aerob adalah respirasi yang memerlukan
oksigen.
- Respirasi anaerob adalah respirasi yang tidak
memerlukan oksigen.
c. Alat Pernapasan pada Tumbuhan
Proses pernapasan pada tumbuhan diawali
dengan proses pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida melalui alat
pernapasan. Alat pernapasan tumbuhan letaknya tersebar. Tumbuhan dapat
melakukan pertukaran gas melalui stomata, lentisel, dan rambut akar.
Pada tumbuhan tertentu, pernapasan terjadi melalui alat khusus, misalnya akar
napas pada tumbuhan bakau maupun beringin. Adapun alat pernapasan pada
tumbuhan meliputi:
- Stomata (mulut daun) terdiri atas
celah atau lubang yang dikelilingi oleh 2 sel penjaga dan terletak di
daun. Stomata berfungsi sebagai tempat pertukaran gas pada tumbuhan,
sedangkan sel penjaga berfungsi untuk mengatur, membuka, dan menutupnya
stomata. Stomata tumbuhan pada umumnya membuka pada saat matahari
terbit dan menutup saat hari gelap.
- Lentisel. Pada tumbuhan dikotil,
selain kambium intervasikuler yang membentuk xilem dan floem sekunder ada
juga kambium gabus yang menghasilkan parenkima gabus dan lapisan gabus.
Lapisan gabus akan menggantikan epidermis. Lapisan gabus terdiri atas
sel-sel mati dan membantu melindungi batang. Kambium gabus, parenkima
gabus, dan lapisan gabus akan mengelupas dan lepas sebagai bagian kulit.
Akibatnya, timbul lubang-lubang di batang yang disebut lentisel. Lentisel
memungkinkan sel-sel tetap hidup di dalam batang melalui pertukaran gas
dengan udara luar.
- Rambut Akar. Selain untuk menghisap
air dan garam-garam mineral, rambut akar berfungsi sebagai alat
pernapasan. Sel-sel rambut akar akan mengambil oksigen pada pori-pori
tanah.
d. Alat Pernapasan Khusus pada Tumbuhan
Kemampuan tumbuhan beradaptasi terhadap
lingkungan menghasilkan alat pernapasan khusus, seperti misalnya:
- Tumbuhan bakau yang hidup di lingkungan air laut
mempunyai akar yang tumbuh ke atas permukaan tanah untuk memperoleh
oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Akar tersebut disebut akar napas.
- Pohon beringin dan anggrek mempunyai akar gantung untuk bernapas.
Akar tersebut tumbuh dari batang dan menggantung kearah tanah. Pada saat
masih menggantung, akar ini menyerap uap air dan gas dari udara. Akan
tetapi setelah masuk ke tanah, akar tersebut berfungsi menyerap air dan
garam mineral.
- Tumbuhan yang hidup di air seperti enceng gondok
dan kangkung, batangnya mempunyai rongga-rongga udara yang besar, yang berfungsi untuk
menyalurkan oksigen.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sistem pernafasan terdiri daripada
hidung, trakea, paru-paru, bronkus, bronkiolus, alveolus, dandiafragma. Dalammekanismenya,Udara
disedot ke dalamparu-paru melalui hidung dan trakea,dinding trakea disokong
oleh gelang rawan supaya menjadi kuat dan sentiasa terbukatrakea bercabang
kepada bronkus kanan dan bronkus kiri yang disambungkan kepadaparu-paru
.kedua-dua bronkus bercabang lagi kepada bronkiol dan alveolus pada
hujungbronkiol .Alveolus mempunyai penyesuaian berikut untuk memudahkan
pertukaran gas. Sistem vertebrata pada hewan vertebrata terdiri dri sistem
pernafasan pada ikan (pisces), pernafasan pada burung (aves), sistem pernafasan
pada reptil, sistem pernafasan pada mamalia dan sistem pernafasan pada katak
(amfibi) .Pernapasan pada tumbuhan sama dengan pernapasan pada
kelompok hewan atau makhluk hidup lainnya hanya saja tumbuhan tidak memiliki
alat/organ khusus untuk menghirup udara pernapasan. Pernapasan sejatinya
dilakukan oleh sel, sedang alat-alat pernapasan akan menghirup udara untuk
memasukkan oksigen ke dalam tubuh. Udara pernapasan diperoleh tumbuhan terjadi secara
difusi pasif yaitu tanpa dibantu gerakan otot seperti pada kebanyakan hewan.
Penulis
menyimpulkan system pernafasan adalah system dalam tubuh yang harus dijaga dan
dipelihara, karena jika salah satu organ pernafasan rusak akan mengganggu organ
system pernafasan yang lain. Dengan nafas kita bisa Hidup.
B.
SARAN
Tidak
lengkap jika penyusunan makalah ini selesai tanpa adanya kritik dan saran dari
para pembaca sekalian. Kami berharap para pembaca akan terus memberikan kritik
dan saran untuk perbaikan selanjutnya sehingga tidak hanya di pelajari tetapi
juga di nikmati karena adanya interaksi antara penulis/penyusun makalah ini
dengan para pembaca sekalian. Kami penyusun sangat mengharap kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca sekalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar